Selasa, 01 Januari 2013

Sejarah Sunda

1. Sunda Pertama Kali

Pada tahun 1998, suku Sunda berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa, kebanyakan dari mereka hidup di Jawa Barat dan sekitar 1 juta jiwa hidup di provinsi lain. Dari antara mereka, penduduk kota mencapai 34,51%, suatu jumlah yang cukup berarti yang dapat dijangkau dengan berbagai media. Kendatipun demikian, suku Sunda adalah salah satu kelompok orang yang paling kurang dikenal di dunia. Nama mereka sering dianggap sebagai orang Sudan di Afrika dan salah dieja dalam ensiklopedia. Beberapa koreksi ejaan dalam komputer juga mengubahnya menjadi Sudanese (dalam bahasa Inggris). 

Pada abad ke-20, sejarah mereka telah terjalin melalui bangkitnya nasionalisme Indonesia yang akhirnya menjadi Indonesia modern.

Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos/ watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (terampil), dan pinter (pandai/ cerdas) yang sudah ada sejak zaman Salaka Nagara tahun 150 sampai ke Sumedang Larang Abad ke- 17, telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.

 Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda telah melahirkan kerajaan- kerajaan besar di Nusantara diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dll.

Ketika Islam masuk ke Sunda, memang ditekankan lima pilar utama agama, namun dalam banyak bidang yang lain dalam pemikiran keagamaan, sinkretisme berkembang dengan cara pandang orang Sunda mula-mula. Sejarawan Indonesia Soeroto yakin bahwa Islam dipersiapkan untuk hal ini di India. "Islam yang pertama-tama datang ke Indonesia mengandung banyak unsur filsafat Iran dan India. Namun justru komponen-komponen merekalah yang mempermudah jalan bagi Islam di sini." Para sarjana yakin bahwa Islam menerima kalau adat-istiadat yang menguntungkan masyarakat harus dipertahankan. Dengan demikian Islam bercampur banyak dengan Hindu dan adat istiadat asli masyarakat. Perkawinan beberapa agama ini biasa disebut "agama Jawa". Akibat percampuran Islam dengan sistem kepercayaan majemuk, yang sering disebut aliran kebatinan, memberi deskripsi akurat terhadap kekompleksan agama di antara suku Sunda saat ini.

  • Sistem budaya

    Kesalahan politik yang paling terkenal yang dilakukan Belanda dimulai pada tahun 1830. Kesalahan politik ini disebut sebagai Sistem Budaya (Cultuurstelsel), namun sebenarnya lebih tepat jika disebut sistem perbudakan. Sistem ini mengintensifkan usaha-usaha pemerintah untuk menguras hasil bumi yang lebih banyak yang dihasilkan dari tanah ini. Sistem budaya ini memeras seperlima hasil tanah petani sebagai pengganti pajak. Dengan mengadakan hasil panen yang baru seperti gula, kopi, dan teh, maka lebih besar lagi tanah pertanian yang diolahnya. Pengaruh ekonomi ke pedesaan bersifat dramatis dan percabangan sosialnya penting. Melewati pertengahan abad, investasi swasta di tanah Jawa Barat mulai tumbuh dan mulai bermunculan perkebunan-perkebunan. Tanah diambil dari tangan petani dan diberikan kepada para tuan tanah besar. Menjelang 1870, hukum agraria dipandang perlu untuk melindungi hak-hak rakyat atas tanah. 

    1. Budaya Sunda

      Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (someah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orangtua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda. Di dalam bahasa Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk berbicara dengan orang yang lebih tua.

      1. Kesenian

         Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas Sunda, wayang golek, permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional Sunda yang bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian.

        •  Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan

          Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan.

          Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik .

          Tarian Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah

           Alat musik khas sunda yaitu, angklung , rampak kendang, suling,kecapi,goong,calung. Angklung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak didengar angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia.

           Rampak kendang adalah beberapa kendang (instrumen musik tradisional sunda) yang di mainkan bersamma – sama secara serentak

   
Pengaruh orang Jawa

Menurut sejarawan Bernard Vlekke, Jawa Barat merupakan daerah yang terbelakang di pulau Jawa hingga abad ke-11. Kerajaan-kerajaan besar bangkit di Jawa Tengah dan Jawa Timur namun hanya sedikit yang berubah di antara suku Sunda. Walaupun terbatas, pengaruh Hindu di antara orang-orang Sunda tidak sekuat pengaruhnya seperti di antara orang-orang Jawa. Kendatipun demikian, sebagaimana tidak berartinya Jawa Barat, orang Sunda memiliki raja pada zaman Airlangga di Jawa Timur, kira-kira tahun 1020. Tetapi raja-raja Sunda semakin berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan Jawa yang besar. Kertanegara (1268-92) adalah raja Jawa pada akhir periode Hindu di Indonesia. Setelah pemerintahan Kertanegara, raja-raja Majapahit memerintah hingga tahun 1478, tetapi mereka tidak penting lagi setelah tahun 1389. Namun, pengaruh Jawa ini berlangsung terus dan memperdalam pengaruh Hinduisme terhadap orang Sunda.

Contoh Kebudayaan Urang Sunda

  • Tari Jaipong



 


 

 

 

 

  • Sisingaan


    •  Wayang Golek


    • Tarian Ketuk Tilu


    • Alat Musik Khas Urang Sunda
    1. Angklung




    1.  Suling





    1. Kecapi

    1. Calung






    1. Goong





    1. Rampak Kendang




      • Mengenal Bahasa Sunda (Know Sundanese)


    1. Kata tanya yang menanyakan tentang benda atau hal:  (1. Question words to ask about the object or thing: ) 

    - Apa : naon --- Contoh: naon kadaharan anu dijieuna tina beas (apa makanan yg dibuat dari beras)  

    *English : - What : naon --- Example: naon kadaharan anu dijieuna tina beas ( what foods it is made from rice)

    - Untuk apa : kanggo naon --- Contoh : kanggo naon eta bedog? (untuk apa golok itu)

    *English : - For what : kanggo naon --- Example : kanggo naon eta bedog? ( for what it is cleaver )

    - Dari apa : tina naon --- Contoh : Tina naon roti eta si di jieuna? (dari apa roti itu dibuatnya)  

    *English : -  From what : tina naon --- Example : Tina naon roti eta si di jieuna? ( of what the bread was made)

    2. Yang menanyakan tentang manusia: (2. Were asked about human: )
    - Siapa : saha ---Contoh : saha ngaran presiden mimiti indonesia? (siapa nama presiden pertama indonesia)

    *English : saha --- Example : saha ngaran presiden mimiti indonesia? ( the name of the first president of Indonesia?)

    - Dari siapa : ti saha ---Contoh: ti saha meuli motorna? (dari siapa membeli motornya)

    *English : - From who : ti saha --- Example : ti saha meuli motorna? ( from whom bought the bike?)

    3. Yang menanyakan tentang jumlah:    
    - Berapa : sabaraha ---Contoh: sabaraha dulur maneh? (berapa sodara kamu)

    *English : - How many : sabaraha --- Example : sabaraha dulur maneh? (how many sisters you)

    4. Yang menanyakan tentang pilihan atas beberapa hal atau barang:    
    - Mana : mana ---Contoh: mana bedogna? (mana goloknya)

    *English : What : mana --- Example : mana bedogna? ( where his machete?)

    5. Yang menanyakan tentang tempat:
    - Ki mana : di mana ---Contoh: di mana anu aya bensin? (dimana yang ada bensin)    
    - Ke mana : ka mana ---Contoh: ka mana maneh si? (kemana kamu)    
    - Dari mana : ti mana ---Contoh: ti mana maneh kamari? (dari mana kamu kemaren)

    6. Yang menanyakan tentang waktu:    
    - Kapan : iraha ------Contoh: iraha maneh ek mulang? (kapan kamu mau pulang)     - dll

    7. Yang menanyakan tentang keadaan atau situasi:    
    - Bagaimana : kumaha -----Contoh: kumaha maneh ari kitumah! (bagaimana kamu kalo seperti itu)

    8. Yang menanyakan tentang sebab:  
    - Mengapa : kunaon -----Contoh: kunaon ning teu miluan menbal (mengapa tidak ikutan maen bola)
    - Apa sebab : naon sababna -----Contoh: naon sababna mobil bisa leumpang      (apa sebabnya mobil bisa berjalan  
    - dan lain-lain. 
     




















































        







































































     

     

     

     

     

     

     

   

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar